About This Blog

My Great Web page

12/05/2012

Aksara Jawa-Islam

Aksara Jawa-Islam

Periode ini adalah periode ketika aksara Jawa berkembang pada dekade awal
perkembangan Islam di Jawa, dan campur tangan bangsa asing (pemerintah Kolonial Hindia Belanda)
belum mendominasi ranah politik dan kekuasaan di Jawa. Masa ini berlangsung kurang lebih jaman [[Demak]] � akhir
Pajang, dan tulisan dalam periode ini diwakili tata tulis aksara Jawa yang terdapat pada teks serat ''[[Suluk Wujil]]'' dan ''[[serat Ajisaka]]''. Pada periode ini aksara Jawa diurutkan menggunakan urutan ha-na-ca-ra-ka yang disusun untuk  mempermudah
penghapalan  dan  pengingatannya dengan  cara  yang  kreatif  yaitu
dengan  menyusun  dalam  suatu  fragmen  pendek  yang  menarik  yang  dikaitkan
dengan  mitos  [[Ajisaka]].  Fragmen  tersebut  terdiri  dari 4  baris  masing-masing  terdiri
dari  5  aksara,  menyerupai  metrum  atau  puisi/''[[Sekar  Kawi]]''


# hana caraka (''ana utusan'')
# data (sabanjur�) sawala (= suwala �k�r�ngan)
# pada jayanya (babag kekuwatan�)
# maga (ma-ang-ga) batanga (bangk�) = mangawak bangk� = palastra !

Dalam periode ini, pengertian aksara Murda masih belum disamakan dengan huruf kapital seperti halnya dalam tulisan Latin,
namun keberadaan aksara Murda yang dipisahkan dari susunan huruf Jawa dasar (''nglegana'') karena merupakan aksara lama yang
keberadaannya tetap dipertahankan, dan penggunaan aksara ini masih sama seperti pada aksara Jawa � Hindu.

Kemudian periode ini juga ditandai dengan digunakannya aksara rekan untuk menyesuaikan penulisan kata-kata Arab yang sudah mulai dikenal masyarakat Jawa
kala itu dengan semakin intensifnya dakwah Islam di tanah Jawa.

Description: Aksara Jawa-Islam Rating: 3.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Aksara Jawa-Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar